SEMANIS VANILLA

SEMANIS VANILLA

Sabtu, 16 April 2011

Putih Abu-abu


Hal terindah dalam hidup ini adalah ketika kita menemukan sesuatu yang baru dan kita mampu menjalaninya. Esok hari ketika kita terima berita gembira itu sebuah kata yang mampu buat raga melayang, satu kata itu seakan adalah kunci dari gembok yang mengikat kita… yah kata itu adalah LULUS..
Tiga tahun patuh pada peraturan sekolah, selalu menghadap papan tulis yang menjadi TV guru yang wajib ditonton setelah sebelumnya disuguhi sapaan manis dari sang guru. Mungin tidak ada lagi suasana ribut jika tidak ada guru atau istilahnya pelajaran kosong. Pergi ke WC yah.. alasan yang tepat buat keluar kelas. Tradisi nyontek yang dari jaman nenek moyang sudah ada. Dan kata HORE teriakan yang menjad kewajiban jika ada hari libur.
Akankah kita ingat masa-masa ini?
Ketika kita kompak tak ada yang memberi tepukan tangan saat pengampu kesiswaan selesai berpidato upacara. Ketika salah satu guru kita datang terlambat dan alsan dari kelas sebelas pasti ada acara kondangan atau kalau tidak mengantar anaknya ke sekolah. Saat Guru pengampu pelajaran sejarah selalu dikerjain sama anak-anak, dinyanyikan selamat datang ketika beliau masuk kelas dan bersorak dinyanyikan lagu ulang tahun dengan meriah padahal beliau tidak ulang tahun hari itu, seperti biasa beliau hanya senyum-senyum tak pernah marah pada kami atau beliau tidak paham?
Ada lagi saat pelajaran bahasa inggris, ketika bermain tebak-tebakan, kebetulan kelompokku dapat animals, saat teman kami maju ke depan salah seorang teman kami yang dari WC tiba-tiba masuk kelas, spontan semuanya angkat tangan sambil teriak “jawabannya KINGKONG” yahh karna dia memiliki badan yang cukup besar jika dibayangin kayak atlet pemain bola basket karna dia juga hobi main basket.
Hingga menguji nyali dengan cara salah satu anak dipaksa digedong bareng-bareng nyaris dijatuhin dari lantai dua. Ada yang teriak-teriak langsung lemes, ada juga yang langsung masuk kelas pegangan meja takut jika diseret keluar.
Dan masih banyak lagi kenangan yan tlah aku ukir bersamamu kawan..
Putih abu-abu menjadi saksi bisu bahwa kau dan aku tlah terikat satu nama yaitu kita.
Disini kita temukan kawan.. sahabat dan mungkin saja Cinta sebagi warna mengiringi kisah putih abu-abu. dimana kisah itu terbalut sedih, senang, kecewa, hingga kejahilan yang membuat tawa yang mendatangan keriput yang nanti kelihatan dalam umur 50 tahunan
 Jangan pernah cukup puas kawan, jadikan kesuksesan sekarang menjadi tahap pertama dalam tahap selanjutnya. Esok mungkin kan jumpai hal yang baru dan kita mulai mengukir kembali dengan catatan kosong. Selamat berjuang kawan semoga kita semua sukses..