Makalah oleh Vera Arsy
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Di
tinjau dari segi pentingnya manusia dalam organisasi, fungsi penggerakan ini
merupakan fungsi terpenting. Begitu juga dengan fungsi administrasi dan
manajemen karena pelaksanaan fungsi ini menjadikan manusia sebagai objek
langsungnya. Tidak mengherankan apabila dalam pertumbuhan ilmu administras,
istilah yang berbeda-beda adalah istilah yang dipergunakan untuk fungsi ini.
Perubahan-perubahan istilah yang digunakan itu adalah suatu hal yang sangat
logis apabila diingat bahwa dengan perkembangan ilmu administrasi yang amat
pesat itu, pandangan terhadap manusia yang berorganisasi serta peranannya di
dalam organisasi semakin dipahami. Untuk masa sekarang istilah yang paling
tepat dipergunakan untuk menunjukan fungsi organic administrasi dan manajemen
yang langsung menyangkut manusia-manusia di dalam organisasi adalah istilah
motivating “penggerak”
B.
Rumusan masalah
1. Apa
yang disebut dengan motivating?
2. Tekhnik
apa saja yang digunakan dalam motivating?
3. Sebutkan
teori motivating!
C.
Tujuan
Tujuan
daripada penulisan makalah ini, agar mengetahui lebih jelas mengenai tekhnik
dan juga teori penggerakan (motivasi).
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Motivasi
Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli
Sebelum
menjelaskan motivasi, akan lebih baiknya menjelaskan “motiv” terlebih dahulu,
karena kata “motiv” muncul terlebih dahulu sebelum kata “motivasi’. Kedua
hal tersebut merupakan daya upaya yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Motiv dapat diartikan sebagai suatu kondisi internal (kesiapan,
dan kesiagaan). Yang berawal dari kata “motiv” itu, maka motivasi dapat
diartikan sebagai daya penggerak yang telah aktif pada saat-saat
tertentu terutama apabila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat
dirasakan mendesak.
Sujono Trimo memberikan pengertian motivasi adalah suatu
kekuatan penggerak dalam prilaku individu dalam prilaku individu
baik yang akam menentukan arah maupun daya ahan (perintence) tiap
perilaku manusia yang didalamnya terkandung pula ungsur-ungsur emosional
insane yang berasangkutan
Dari
uraian diatas dapat di sipulkan bahwa motivasi secara etimologi adalah
dorongan atau daya penggerak yang ada daya penggerak yang
berada dalam diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan
untuk mencapai sebuah tujuan.
Sedangkan
secara terminonologi banyak para ahli yang memberikan batasan tentang pengertian
motivasi diantaranya adalah:
·
Menurut
Sartain, Motivasi adalah suatu
pertanyaan yang komplek dimana dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah
laku terhadap suatu tujuan (goal ) atau perangsang.
·
Menurut
Chifford T. Morgan, motivasi
bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek-aspek dari pada
motivasi. Ketiga hal tersebut adalah keadaan yang mendorong tingkah laku
(Motiving states), yaitu tingkah laku yang didorong oleh keadaan tersebut
(Motiving Behavior), dan tujuan dari tingkah laku tersebut (Goal or Endsof Such
Behavior).
·
Menurut
Fredrick J. Mc Donal, memberikan
sebuah pernyataan yaitu motivasi adalah perubahan energi pada diri dari
seseorang yang ditantai dengan perasaan dan juga reaksi untuk mencapai
sebuah tujuan.
·
Berdasarkan
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi dapat dipandang
sebagai fungsi, berarti motivasi berfungsi sebagai daya enggerak dari
dalam individu untuk melakukan aktivitas tertentu dalam mencapai
tujuan. Motivasi dipandang dari segi proses, berarti motivasi dapat
dirangsang oleh factor luar, untuk menimbulkan motivasi dalam diri siswa yang
melalui proses rangsangan belajar sehingga dapat mencapai tujuan yang di
kehendaki. Motivasi daipandang dari segi tujuan, berarti motivasi
merupakan sasaran stimulus yang akan dicapai. Jika seorang mempunyai keinginan
untuk belajar suatu hal, maka dia akan termotivasi untuk mencapainya.
Jadi Penggerakan (motivating) dapat didefinisikan
sebagai keseluruhan proses pemberian dorongan kerja kepada para bawahan
sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya
tujuan organisasi dengan efisiensi dan ekonomis. Motivating sangat penting bagi
suatu organisasi, karena motivasi merupakan kegiatan untuk mengakibatkan,
menyalurkan, dan memelihara perilaku manusia.
Kemampuan manajer untuk memotivasi,
mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan para bawahannya akan
menentukan efektifitas manajer yaitu manajer harus dapat memotivasi bawahannya
agara pelaksanaan kegiatan dan kepuasan kerja mereka meningkat.
B.
Tekhnik
motivasi
Tekhnik Memotivasi pendekatan Kerja:
1. Pendekatan
Kerja Tradisional
Berangkat dari “TEORI X” Mc Gregor :
a. Orang itu tidak suka bekerja, malas
dan sedapat mungkin menghindarinya.
b. Orang itu tidak jujur, tidak mau
bertanggung jawab, dan lebih suka “cari selamat”
c. Orang itu tidak kreatif, ambisinya
rendah, tidak mementingkan pekerjaan tetapi apa yang dia peroleh.
Tekhnik Memotivasi “be strong”
• Pemaksaan
• Pengawasan
secara ketat.
• Perilaku
pekerja diarahkan dengan insentif dan ancaman hukuman
• Tugas
dibuat dalam operasi-operasi yang sederhana dan mudah dipelajari.
2. Pendekatan
Human Relation
Berangkat dari “TEORI Y” Mc Gregor :
a. Orang itu rajin dan suka bekerja keras.
b. Orang itu jujur dan
bertanggung jawab.
c. Orang itu kreatif, inovatif dan memiliki ambisi yang tinggi
untuk berprestasi.
Tekhnik memotivasi “be
good”
•
Otonomi
•
Tanggungjawab.
•
Keterlibatan
•
Pemberdayaan
•
Kesempatan untuk berkembang
•
Meaningful & Challenging Works
3.
IMPLICIT BARGAINING
•
Berangkat
dari kesadaran adanya kelemahan dan kelebihan dari kedua pendekatan sebelumnya.
•
Merupakan kombinasi pendekatan
tradisional dan pendekatan human relations.
•
Dalam pendekatan ini selain adanya
aturan formal menyangkut pekerja juga adanya perjanjian yang tidak tertulis
antara pekerja dan pihak pimpinan mengenai hal-hal apa yang menjadi tugas dan
yang harus dikerjakan oleh pekerja.
4.
KOMPETISI
Asumsi dari pendekatan ini sederhana saja,
yaitu bahwasanya dengan menciptakan situasi persaingan diharapkan motivasi
kerja akan bertambah besar.
Dalam menciptakan
situasi persaingan digunakan Insentif.
Insentif : Faktor-faktor
eksternal yang oleh individu dipandang dapat memenuhi atau memuaskan
kebutuhan-kebutuhan yang dirasakannya.
5.
MOTIVASI INTERNAL
•
Self-Motivation,
Self-Management
•
Dalam pendekatan ini motivasi pekerja
diupayakan bangkit dari dalam diri pekerja sendiri (Kesadaran).
•
Pendekatan ini relatif lebih sulit,
namun lebih effektif jika mampu dilakukan.
• Proses
pembelajaran dan Effektivitas peran atasan sangat menentukan keberhasilan
pendekatan ini.
Selain
itu organisasi agar dapat berjalan baik, maka organisasi itu perlu melakukan
teknik-teknik seperti ini :
1.
Jelaskan tujuan organisasi kepada setiap
anggota organisasi.
2.
Usahakan agar setiap orang menyadari,
memahami, serta menerima baik tujuan tersebut.
3.
Jelaskan filsafat yang dianut pimpinan
organisasi dalam menjalankan kegiatan- kegiatan organisasi
4.
Jelaskan kebijakan yang ditempuh oleh
pimpinan organisasi dalam usaha pencapaian tujuan.
5.
Usahakan setiap orang mengerti struktur
organisasi.
6.
Jelaskan peranan apa yang diharapkan
pimpinan organisasi untuk dijalankan setiap orang
7.
Tekan kan pentingnya kerja sama dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang diperlukan.
8.
Perlakukan setiap bawahan sebagai
manusia dengan penuh pengertian
9.
Berikan penghargaan serta pujian kepada
karyawan yang cakap dan teguran serta bimbingan kepada orang-orang yang kurang
mampu bekerja.
10.
Yakinkan setiap orang bahwa dengan
bekerja baik dalam organisasi tujuan pribadi orang-orang tersebut akan tercapai
semaksimal mungkin.
C. Teori
Motivasi
Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan.
A.
TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW (1943-1970)
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting.
• Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
• Kebutuhan rasa aman (merasa aman
dan terlindung, jauh dari bahaya)
• Kebutuhan akan rasa cinta dan
rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki)
• Kebutuhan akan penghargaan
(berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta pengakuan)
• Kebutuhan aktualisasi diri
(kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik:
keserasian, keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan
kepuasan diri dan menyadari potensinya)
Bila makanan dan rasa aman sulit diperoleh, pemenuhan kebutuhan tersebut akan mendominasi tindakan seseorang dan motif-motif yang lebih tinggi akan menjadi kurang signifikan. Orang hanya akan mempunyai waktu dan energi untuk menekuni minat estetika dan intelektual, jika kebutuhan dasarnya sudah dapat dipenuhi dengan mudah. Karya seni dan karya ilmiah tidak akan tumbuh subur dalam masyarakat yang anggotanya masih harus bersusah payah mencari makan, perlindungan, dan rasa aman.
Bila makanan dan rasa aman sulit diperoleh, pemenuhan kebutuhan tersebut akan mendominasi tindakan seseorang dan motif-motif yang lebih tinggi akan menjadi kurang signifikan. Orang hanya akan mempunyai waktu dan energi untuk menekuni minat estetika dan intelektual, jika kebutuhan dasarnya sudah dapat dipenuhi dengan mudah. Karya seni dan karya ilmiah tidak akan tumbuh subur dalam masyarakat yang anggotanya masih harus bersusah payah mencari makan, perlindungan, dan rasa aman.
B.
TEORI MOTIVASI HERZBERG (1966)
Menurut Herzberg
(1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai
kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya
faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik).
Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk
didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan
sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan faktor motivator memotivasi seseorang
untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement,
pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik).
C.
TEORI MOTIVASI DOUGLAS McGREGOR
Mengemukakan dua
pandangan manusia yaitu teori X (negative) dan teori y (positif), Menurut teori
x empat pengandaian yag dipegang manajer
a. karyawan
secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja
b.
karyawan tidak menyukai kerja
mereka harus diawasi atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
c. Karyawan
akan menghindari tanggung jawab.
d.
Kebanyakan karyawan menaruh
keamanan diatas semua factor yang dikaitkan dengan kerja.
Kontras dengan pandangan negative
ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y :
a. karyawan
dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan bermain.
b. Orang
akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit pada
sasaran.
c. Rata
rata orang akan menerima tanggung jawab.
d. Kemampuan
untuk mengambil keputusan inovatif.
D.
TEORI MOTIVASI VROOM (1964)
Teori dari Vroom (1964)
tentang cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan
melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil
dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya
motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:
• Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
• Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
• Instrumentalis, yaitu penilaian
tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam melakukan suatu tugas
(keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu).
• Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapanMotivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan
• Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapanMotivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan
E.
Achievement TheoryTeori achievement Mc Clelland (1961),
yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961),
menyatakan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
• Need for achievement (kebutuhan
akan prestasi)
• Need for afiliation (kebutuhan
akan hubungan sosial/hampir sama dengan soscialneed-nya Maslow)
• Need for Power (dorongan untuk
mengatur)
F. Clayton Alderfer ERG
Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi
ERG yang didasarkan pada kebutuhan manusia akan keberadaan (exsistence),
hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth). Teori ini sedikit berbeda
dengan teori maslow. Disini Alfeder mngemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih
tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka manusia akan kembali pada gerakk
yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke
situasi.
BAB
III
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas
dapat ditarik kesimpulan bahwa penggerakan motivating merupakan suatu usaha
untuk menggerakan anggota atau kelompok yang berkeinginan dan berusaha mencapai
target yang ingin dicapai dan juga memenuhi kebutuhan individunya. Motivasi itu
sangatlah penting sekali dalam dunia organisasi khususnya manajemennya, karena
melalui motivasi para organisator dapat mengoptimalkan potensi dan kemampuam
yang ada dan mungkin ada dalam dirinya demi tercapainya tujuan baik itu dari
organisasinya ataupun tujuan individu itu sendiri. Karena dengan motivasi kita
akan terdorong untuk memenuhi kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan
kekuasaan, dan kebutuhan afiliasi seperti yang di katakan David Mc. Clelland
Setiap pimpinan organisasi harus benar-benar
mampu dalam menggunakan tekhnik motivasi sehingga efisiensi kerja anggota akan
maksimal.
DAFTAR
PUSTAKA
DRA.
SUCI UTAMI W, MM. Modul Manajemen
http://www.sarjanaku.com/2012/04/pengertian-motivasi-menurut-para-ahli.html
http://www.scribd.com/doc/83948989/Makalah-Motivating
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/motivasi-kerja-9/
http://www.pengembangandiri.com/categories/Motivasi/http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2035438-pengertian- pengerakkan-motivation/http://jamil15.wordpress.com/category/uncategorized/page/3/http://rickyneva.blogspot.com/2010/11/penerapan-penggerakan-dalam-organisasi.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar